Harapan Amal Mulia menyalurkan infaq beras dan bantuan lainnya kepada dua pesantren yang menjadi korban banjir Cimanggung.

harapanamalmulia.org – Sahabat Amal, saudara kita di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tengah tertimpa musibah banjir dan tanah longsor pada Sabtu, 9 Januari 2021. Banjir ini setidaknya telah merendam dua pondok pesantren yang terletak di dekat sungai Cimande.

Demi menjamin pangan para santri, Harapan Amal Mulia menyalurkan infaq beras untuk Pondok Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i dan Pondok Pesantren Al-Alawiyyah yang menjadi korban banjir Cimanggung.

Bantuan beras untuk dua pesantren yang terdampak banjir Cimanggung (Dok. Harapan Amal Mulia)

Peristiwa banjir di Cimanggung berlangsung tepat 1 jam setelah longsor menerjang Dusun Bojong Kondang.  Tanah longsor tersebut menelan 28 korban jiwa.

Meski bencana terjadi bersamaan, bantuan lebih banyak diberikan kepada korban longsor. Padahal, korban banjir di Desa Cihanjuang dan Sukadana juga membutuhkan bantuan, termasuk pondok pesantren Pondok Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i dan Pondok Pesantren Al-Alawiyyah.

Baca juga: Sedekah Beras untuk Santri Penghafal Quran

Akhirnya, Harapan Amal Mulia memberikan infaq beras kepada dua pesantren di Kecamatan Cimanggung yang terdampak banjir. Kedua pesantren tersebut yaitu Pondok Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i dan Pondok Pesantren Al-Alawiyyah yang terletak di Kampung Bunter yang sangat dekat dengan Sungai Cimande.

Akibat banjir Cimanggung, proses belajar mengajar di pesantren terhenti. Para penghafal Quran kini sibuk membersihkan puing-puing reruntuhan dan memperbaiki kerusakan.

Reruntuhan puing di pesantren pasca terendam banjir (Dok. Harapan Amal Mulia)

“Banjir yang terjadi sore hari waktu itu terjadi sangat cepat. Saya dan para santri bergegas saling menyelamatkan apa saja yang bisa kami selamatkan agar tidak terbawa hanyut,” kata Ustaz Cecep, pimpinan Pondok Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i.

Namun, para santri tidak sempat menyelamatkan semua perlengkapan pribadi mereka. Beberapa santri mengaku, fasilitas belajar, alat mandi, dan pakaian mereka ada yang hanyut terbawa banjir.

Menurut Ustaz Cecep, banjir kali ini merupakan yang paling parah dibandingkan sebelumnya. Apalagi, Pesantren Miftahun Najaa Al-Husri’i berada di sebelah Sungai Cimande.

Puing-puing reruntuhan yang terseret banjir (Dok. Harapan Amal Mulia)

Hal serupa juga diceritakan oleh pimpinan Pondok Pesantren Al-Alawiyyah, Ustaz Ali. Ia mengatakan, banjir terjadi ketika para santri sedang mengaji di madrasah pesantren.

Banjir ikut menghanyutkan stok makanan para santri. Kalau pun masih ada stok makanan yang tersisa, kondisinya mungkin sudah rusak karena terendam air.

Jika dibiarkan, santri penghafal Quran di kedua pesantren ini akan kekurangan bahan pangan di tengah bencana banjir. Makanya, bantuan berupa beras sebagai bahan makanan pokok sangat penting diberikan kepada penghafal Quran yang terdampak banjir Cimanggung.

Penyaluran bantuan untuk Pesantren Al-Alawiyyah yang terendam banjir (Dok. Harapan Amal Mulia)

Selain bantuan berupa beras, Harapan Amal Mulia juga menyalurkan berbagai perlengkapan ibadah kepada dua pesantren yang terdampak. Mulai dari Al-Quran, sajadah, hingga mukena.

Berkat bantuan dari Sahabat Amal, para santri yang menjadi korban banjir dapat melakukan ibadah dengan alat salat yang bersih. Mereka juga tak perlu khawatir akan kesediaan makanan karena mendapat bantuan infaq beras. (hafadzoh/harapanamalmulia)

Teruskan kebaikanmu memberi infaq beras kepada penghafal Quran dengan cara transfer ke:

Bank Syariah Mandiri 
717 3138 18 5
a.n. Yayasan Harapan Amal Mulia

Untuk konfirmasi atau informasi lebih lanjut tentang donasi ini, Anda bisa hubungi  081 1234 1400